Tim Produksi Drama 'Racket Boys' Meminta Maaf ke Warga Indonesia
By Nad
nusakini.com - Internasional - Rumah produksi drama Korea 'Racket Boys', SBS meminta maaf kepada penonton Indonesia atas penggambaran 'buruk' timnas bulu tangkis Indonesia dan juga penggemarnya.
Permintaan maaf ini disampaikan tiga hari setelah episode 5 yang menayangkan adegan kontroversial tersebut disiarkan. Dalam adegan yang dimaksud, pelatih tim Korea menuduh tim Indonesia melakukan perbuatan curang dengan cara memberikan tim Korea fasilitas yang tidak baik. Terlebih lagi ada adegan yang menggambarkan penonton Indonesia bersikap tidak sopan pada tim lawan.
Warganet Indonesia merasa adegan tersebut menghina tim nasional dan juga penggemar olah raga badminton Indonesia. Mereka kemudian menyuarakan protes mereka pada laman instagram SBS. Komentar pada unggahan mengenai 'Racket Boys' mencapai angka 20.000 komentar menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia.
SBS kemudian menuliskan permintaan maaf mereka di kolom komentar terkait. Mereka menyatakan bahwa tidak ada niatan untuk menghina penonton Indonesia dan tim nasional Indonesia dalam adegan-adegan yang dimaksud. Mereka juga menambahkan akan lebih memperhatikan isu terkait untuk episode-episode yang akan datang.
Beberapa drama Korea sebelumnya sudah sering mendapatkan kritik dari penonton luar negeri karena ketidak pekaan mereka mengenai budaya-budaya luar negeri. Drama 'Penthouse' yang juga berasal dari SBS, menuai kritik dari penonton African American yang mengatakan bahwa karakter Alex Lee yang diperankan oleh Park Eun-seok, terkesan rasis karena busana dan gaya rambut yang ia kenakan.
Selain itu, drama yang dibintangi oleh Ji Chang-wook juga mendapatkan kritikan karena melakukan 'black face', yaitu dimana seorang yang bukan berasal dari ras negroid, mewarnai wajah mereka dengan warna gelap dan menggunakan gaya rambut orang kulit hitam. Perilaku ini dinilai sebagai rasis oleh orang kulit hitam. Mereka merasa budaya mereka diperlakukan sebagai bahan bercandaan.
Penonton-penonton di luar Korea Selatan sudah sering menyuarakan protes mereka terhadap penggambaran-penggambaran yang dinilai tidak sopan dan tidak peka. Hal ini tidak hanya menyangkut drama Korea saja, beberapa idola K-Pop pun sering dikritik karena menggunakan budaya luar sebagai 'aesthetic' untuk konsep mereka. (dd)